Sembunyi-sembunyi di Cu Chi Tunnels



Destinasi wisata berupa tempat persembunyian zaman perang sekilas mungkin terdengar biasa. Secara, negara kita sudah ratusan tahun lamanya dijajah oleh negara-negara asing. Tapi, C Chi Tunnels ternyata bukan tempat persembunyian biasa. Bahkan, tempat ini sering disebut-sebut sebagai salah satu destinasi wisata terbaik di Vietnam.


C Chi Tunnels dulunya merupakan lorong dan ruang persembunyian penduduk Vietnam dari tentara Amerika Serikat ketika terjadi Perang Vietnam. Destinasi wisata ini terdapat di C Chi District, Ho Chi Minh City. Untuk masuk ke C Chi Tunnels, dikenakan biaya sebesar 90.000 VND (Rp52.918)*. Saat baru memasuki tempat ini, saya diberikan sticker yang bisa ditukarkan dengan jamuan singkong dan teh setelah tur selesai.

Lokasi C Chi Tunnels berupa hutan yang sangat luas. Di hutan ini, terdapat beberapa pemberhentian seperti gubuk-gubuk beratap daun rumbia atau tenda-tenda yang menyerupai tenda perang.

Sebelum memulai tur, kita akan diajak menonton film dokumenter mengenai Perang Vietnam terlebih dahulu agar lebih mengerti sejarah yang terjadi di C Chi Tunnels. Film dokumenter disediakan dalam berbagai bahasa dan pemutaran filmnya dilakukan di gubuk-gubuk. Bisa ditebak, gubuk yang memutar film berbahasa Inggris lah yang paling ramai dikunjungi turis.


Nah, lorong-lorong di C Chi Tunnels dibuat sekecil mungkin. Lorong tersebut dibuat demikian agar tempat persembunyian Vietnam nggak diketahui oleh tentara Amerika. Ukuran jalan masuk lorong ini benar-benar hanya muat dimasuki oleh satu orang. Saya rasa, turis berkulit putih yang badannya besar pun nggak muat memasuki lorong ini. Untuk memasukinya saja kita nggak bisa banyak bergerak karena ruang geraknya sangat sempit.

Petugas C Chi Tunnels memeragakan cara memasuki lorong


Tempat persembunyian yang dibuat oleh Vietnam di bawah tanah ternyata sangat rapi. Kalau nggak benar-benar memerhatikan, kita mungkin nggak akan tahu di bawah tanah yang kita injak ada ruang-ruang rahasia. Biasanya, adanya tempat persembunyian ini ditandai dengan pohon atau tanah yang berlubang. Lubang ini lah yang berfungsi sebagai ventilasi dari ruang rahasia di bawahnya.


Enaknya, kita bisa mendapat gambaran yang lebih jelas seperti apa kondisi ketika Perang Vietnam berlangsung. C Chi Tunnels memiliki diorama-diorama besar yang ditempatkan sesuai dengan fungsi tempatnya ketika perang. Misalnya, di salah satu tenda yang membawahi jalan memasuki lorong, kita bisa melihat diorama berupa patung-patung yang sedang mengerjakan jalan ini.

Bila diperhatikan, penduduk Vietnam ketika itu biasanya terlihat memakai topi berwarna army green dan syal dengan motif kotak-kotak hitam putih yang disebut khăn rn.

Diorama besar lainnya bisa dilihat di salah satu gubuk yang dulunya berfungsi sebagai workshop. Diorama-diorama yang ada di dalam gubuk ini biasanya dapat dimainkan agar bergerak dan mengeluarkan bunyi-bunyian.



Hal menarik lain yang bisa dilihat di C Chi Tunnels adalah pameran berbagai perangkap. Perangkap ini ada yang dibiarkan berada di tempat terbuka dan ada yang berada di dalam gubuk. Perangkap yang dipakai saat itu ternyata sangat beragam. Di dalam gubuk, ada petugas C Chi Tunnels yang bertugas memperlihatkan cara kerja perangkap. Kita juga bisa lihat foto-foto seperti apa kondisinya saat tentara Amerika terjebak dalam perangkap ini.


Di salah satu tenda, kita bisa melihat dan menaiki tank peninggalan Amerika 



Selama berada di C Chi Tunnels, telinga saya sering mendengar suara tembakan. Rupanya, suara tembakan tersebut berasal dari National Defense Sport Shooting-ground yang ada di C Chi Tunnels. Pengunjung yang punya hobi menembak bisa menyalurkan hobinya di tempat ini.


C Chi Tunnels ternyata menyediakan lorong yang ukurannya sudah diperbesar. Lorong ini diperbesar agar turis berkulit putih bisa ikut merasakan beratnya perjuangan penduduk Vietnam ketika itu. Tapi, gerak kita di dalam tetap saja terbatas. Satu menit buat saya sudah cukup bikin sesak napas. Selain itu, kita harus tetap tenang selama berada di dalam supaya nggak kehabisan oksigen. Salah satu teman saya yang mudah panik akhirnya memutuskan keluar lagi saat baru sebentar di dalam. Saran saya, pengunjung yang mudah sesak napas, mudah sakit kepala, dan mudah panik sebaiknya nggak mencoba masuk ke dalam lorong.

*Nilai tukar saat post ini dibuat 1 VND = Rp0.59


Photos by Amadea

No comments:

Post a Comment