Perjuangan Berat Mencapai Nyang Nyang Beach



Banyak yang bilang, kita belum ke Bali kalau belum benar-benar menginjak pantai. Nggak bisa dibantah, pantai yang memenuhi berbagai penjuru pulau memang jadi kelebihan Bali. Pantai-pantai ini juga lah yang saya rasa jadi daya tarik terbesar bagi turis-turis asing.

Untuk mengisi liburan kali ini, teman-teman saya tertarik mencari pantai yang beda. Beda dalam artian bagus, tapi nggak ramai dengan pengunjung. Kesepakatan pun akhirnya jatuh di Nyang Nyang Beach.


Nyang Nyang Beach berada di Pecatu, Kuta Selatan, Badung. Sebelum sepakat pergi ke sini, saya sebenarnya sudah sempat dengar nama Nyang Nyang Beach karena belakangan pantai ini banyak diincar turis yang menghindari tempat ramai. Salahnya, saya nggak curiga sama sekali kenapa pantai sebagus ini bisa sepi. Dan salahnya lagi, saya cuma pakai flip-flops seperti orang-orang yang pergi ke pantai pada umumnya.

Mencapai Nyang Nyang Beach ternyata nggak semudah mencapai pantai lain. Sebelum benar-benar menginjak pantainya, kita harus menuruni tebing terjal yang cukup bikin napas saya terengah-engah dan kaki saya lemas karena sudah lama nggak olahraga.

Katanya, sih, di tempat ini sebenarnya sudah disediakan tangga yang punya kurang lebih 550 anak tangga. Tapi, saya dan teman-teman gagal menemukan tangga ini dan terpaksa melewati medan yang cukup bikin jantungan. Kenapa jantungan? Tanah dan batu-batuan yang kami lewati termasuk licin dan rawan longsor karena saat itu sedang musim hujan, sementara saya nggak bawa sepatu yang memadai.

Nah, terlepas dari menemukan tangga atau nggak, sebaiknya kita tetap pakai sepatu untuk dipakai ke Nyang Nyang Beach. Kalau memang berniat main air di pantai ini, bawa saja flip-flops untuk dipakai setelah sampai di bawah. Usahakan juga membawa minum karena di pantai ini nggak ada yang berjualan makanan atau minuman.

Saya nggak bisa bohong, perjuangan mencapai Nyang Nyang Beach benar-benar menguras energi. Sepulang dari pantai ini, saya langsung mandi, kerja sebentar, kemudian tidur. Sudah nggak mood pergi dengan teman-teman padahal malam masih panjang.

Tapi, saat berada di bawah, rasa capek saya seperti menguap sebentar. Apalagi, kami disambut sekumpulan banteng yang sedang asik memakan rumput. Saya sebenarnya gemas sendiri melihat banteng-banteng ini, tapi berhubung takut diseruduk saya pilih jauh-jauh dari mereka :p



Benar saja, Nyang Nyang Beach ternyata sangat sepi. Jangankan orang berjualan, jumlah pengunjung pantai selama kami berada di sini bisa saya hitung dengan jari-jari tangan. Pantai ini pastinya cocok dikunjungi turis yang masih sehat secara fisik, tetapi ingin melepas stres dari segala kesibukan.



 Kulit kerang yang masih cantik banyak tersebar di Nyang Nyang Beach

Nyang Nyang Beach sebenarnya juga bisa dijadikan tempat untuk menikmati sunset. Tapi, saran saya, melihat sunset di pantai ini perlu pertimbangan yang matang. Kalau memang nggak menemukan tangga untuk ke atas dan nggak bawa senter, sebaiknya kita nggak memaksakan diri karena jalan menuju atas tebing akan semakin sulit dilewati dalam kondisi gelap. Saya dan teman-teman yang kembali ke atas sebelum gelap pun beberapa kali terpaksa nyasar karena jalurnya nggak gampang dikenali.


Photos by Amadea

No comments:

Post a Comment