Kegiatan
wisata edukasi di Yogyakarta nggak bisa lepas dari keberadaan Taman Pintar.
Tempat satu ini merupakan destinasi wisata edukasi utama di Yogyakarta untuk
dikunjungi anak-anak, mulai dari prasekolah sampai SMP, yang tertarik bermain
sambil belajar. Tapi, walaupun sudah lama dibuka untuk umum, saya baru benar-benar
tertarik dengan Taman Pintar setelah tempat ini dikunjungi Jebraw dengan
hebohnya dalam acara ‘Jalan-jalan Men!’. Maklum, umur saya sudah jauh sekali
dari kelompok pengunjung yang disasar Taman Pintar.
Terakhir
kali liburan ke Yogyakarta, kebetulan sepupu-sepupu dan keponakan-keponakan
saya sedang ada di sana di saat yang sama. Saya yang habis terbang sendiri dari
Jakarta dan belum punya rencana apapun kemudian melipir untuk ikut ke Taman
Pintar. Bukan cuma Jebraw, keponakan-keponakan saya ternyata juga heboh mau
“bertemu” dinosaurus.
Lokasi
Taman Pintar ada di Jalan Panembahan Senopati No. 1-3, Gondomanan, Ngupasan. Enaknya,
Taman Pintar mudah dicapai menggunakan bus Trans Jogja. Ada beberapa pilihan
koridor bus yang bisa dipilih untuk berhenti tepat di gerbang Taman Pintar.
Salah satunya adalah koridor 1B yang waktu itu saya naiki dari Bandar Udara
Internasional Adisutjipto.
Di
Taman Pintar, ternyata ada banyak hal yang bisa kita lakukan. Untuk bermain
sambil belajar di Gedung Oval dan Gedung Kotak, anak-anak dikenakan biaya sebesar
Rp10.000 dan orang dewasa dikenakan biaya Rp18.000. Gedung ini lah yang perlu
dituju kalau memang berniat mendatangi “kandang” dinosaurus. Selain itu, untuk
menikmati Wahana Planetarium dikenakan biaya Rp15.000, Wahana Theater 3D
dikenakan biaya Rp20.000, dan Wahana Bahari dikenakan biaya Rp4.000. Taman
Pintar juga menawarkan berbagai Program Kreativitas yang tarifnya bervariasi.
Beberapa program yang ada di antaranya Membatik, Kreasi Gerabah, Lukis Kaos,
Lukis Gerabah, Presenter TV, dan Pelatihan Robotik.
Memasuki
Gedung Oval, kita akan disambut dengan akuarium berbentuk setengah lingkaran
besar bernama ‘Aquarium Taman Pintar’ yang bentuknya menyerupai lorong. Barulah
masuk lebih ke dalam sedikit kita dapat melihat patung-patung dinosaurus di
Zona Kehidupan Prasejarah, dan akhirnya tiba di Dome Area. Area ini sekilas
mengingatkan saya dengan Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(PP-IPTEK) yang ada di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. Kita bisa melihat
dan mencoba sendiri peraga yang dapat menjawab keingintahuan kita.
Dari
Dome Area, kita bisa melanjutkan perjalanan edukatif ke lantai atas. Nggak
sedikit pengunjung yang sengaja berjalan pelan-pelan di tangga menuju lantai
atas ini. Di sinilah kita bisa membaca profil sejumlah tokoh ternama, seperti
Marie Curie yang menemukan radioaktif atau Tim Berners-Lee yang menemukan world wide web. Menariknya, di sini juga
terdapat profil beberapa tokoh Indonesia.
Setelah
Aquarium Taman Pintar, Zona Kehidupan Prasejarah, dan Dome Area, masih banyak
zona lain yang bisa dilihat di Gedung Oval. Saya sampai nggak hafal zonanya
satu per satu karena memang jumlahnya sangat banyak. Beberapa di antaranya
adalah Zona Cuaca Iklim & Gempa, Zona Tata Surya, dan Zona Nuklir.
Walaupun
ada banyak sekali zona di Taman Pintar, bukan berarti tempat ini dibuat seadanya.
Kesemua zona menarik untuk dilihat karena banyak peraga interaktif tersebar di
seluruh gedung. Peraga-peraga yang ada juga termasuk gampang digunakan oleh
anak-anak.
Kedatangan
kami waktu itu masih dalam rangka liburan sekolah. Taman Pintar pun padat
dengan anak-anak yang berlarian ke sana ke mari. Nggak heran, untuk mencoba
satu peraga terkadang perlu antri menunggu anak lain selesai memakai peraga
tersebut. Tapi, dari yang saya perhatikan, kebanyakan anak nggak merasa betah
menunggu dan lebih memilih mencoba peraga lain. Untungnya, Taman Pintar punya
banyak sekali peraga sehingga jarang ada anak yang sampai merasa kebosanan.
Memainkan Generator Pedal
Gedung
Oval ternyata terhubung langsung dengan Gedung Kotak. Nggak kalah dengan gedung
sebelumnya, di Gedung Kotak terdapat zona-zona yang variatif. Contohnya adalah Zona Teknologi Otomotif Roda Dua, Zona Galeri Pusaka,
Zona Indonesiaku, Zona Sahabat Pemberani, Zona Olahraga, Zona Tepi TV, Zona
Sains, Zona Melek Gizi, Zona Sumber Daya Air, Zona Standar Nasional Indonesia,
Zona Microsoft, Zona Memorabilia, dan masih banyak lagi.
Belakangan, saya baru sadar bahwa variatifnya zona yang
ada di Taman Pintar bisa terwujud berkat dukungan berbagai pihak terhadap
destinasi wisata yang satu ini. Nggak sedikit zona didukung oleh institusi
tertentu sesuai dengan bidangnya. Misalnya, Zona Air untuk Kebaikan Hidup yang
didukung oleh Danone Aqua atau Zona Panas Bumi yang didukung oleh Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT. Pertamina Geothermal Energy (PGE).
Memelajari cara memerah susu sapi
Menonton film 4D
Memainkan gamelan di Zona Indonesiaku
Kalau
kenal dengan tempat bernama Upside Down World yang ada di Bandung, Yogyakarta,
dan Bali, mungkin sudah nggak asing dengan pengambilan foto unik di ruangan
terbalik. Nah, di Taman Pintar, kita ternyata bisa mengambil foto
unik seperti ini. Selain itu, kita juga bisa mengambil foto ala Trick Eye Museum di Taman Pintar.
Photos by
Amadea
No comments:
Post a Comment