Saya termasuk penyuka berat makanan
laut. Direbus, digoreng, dibakar, sampai dibumbui macam-macam saya sudah pasti
suka. Saking sukanya, saya sanggup menghabiskan empat piring kerang hijau atau
tiga piring kerang dara sekali makan. Itu sebabnya, saya nggak pernah
malas-malasan setiap ikut berbelanja makanan laut di Pasar Ikan Segar Pantai Depok
Parangtritis. Termasuk, saat terakhir kali beramai-ramai ke sini.
Sesuai dengan namanya, Pasar Ikan Segar Pantai Depok berada di
dekat Pantai Parangtritis, tepatnya di Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul. Sebelum bisa memasuki pasar ikan, setiap
orang dikenakan biaya sebesar Rp5.000 untuk memasuki pantai. Saat itu,
kami juga dikenakan biaya parkir mobil sebesar Rp7.000. Mahal memang, mengingat
biaya parkir mobil di mal-mal di bilangan Jakarta Selatan “hanya” Rp5.000 per
jamnya.
Kesan pertama memasuki pasar ikan
pastinya tercium bau ikan di segala tempat. Berhubung saya tersihir dengan
keragaman makanan laut yang ada, saya mengabaikan bau ikan yang nggak
sedap tersebut. Toh, akhirnya kami berhasil membawa pulang ikan, udang,
cumi-cumi, dan lobster untuk bakar-bakaran di rumah malam harinya.
Kelebihan tempat ini bagi umat muslim
adalah tersedianya kemudahan untuk tetap melaksanakan ibadah. Meskipun berada di alam terbuka, di sini terdapat masjid besar. Nggak sulit menemukan masjid ini, di dekatnya berdiri menara yang
cukup tinggi.
Setelah selesai berbelanja, kami
menyempatkan diri ke tepi pantai. Saya nggak kaget dengan kondisi pantainya
karena sudah beberapa kali ke tempat ini, pasirnya kotor berwarna kehitaman dan
air lautnya keruh. Wajar, karena Pantai Depok memang wilayah para nelayan
bekerja. Bukan wilayah yang bisa dinikmati para pengunjung untuk berenang.
Tapi, rupanya cukup banyak pengunjung yang gatal ingin
mencelup-celupkan kaki ke air laut. Bila tetap ingin menikmati suasana pantai, pengunjung juga bisa menyewa ATV ataupun tikar.
No comments:
Post a Comment